Sasaran-sasaran kinerja
keuangan, di mana beberapa di antaranya merupakan bagian dari proses
perencanaan dan penganggaran. Mereka membentuk sebuah dasar untuk pengukuran
kinerja baik untuk entitas organisasional dan untuk manajer-manajer, dan mereka
bersifat kritis dalam memotivasi.
Sementara
semua sasaran-sasaran kinerja dapat menyediakan keuntungan-keuntungan, chapter
ini memfokuskan kepada sasaran-sasaran kinerja keuangan, di mana digunakan
sebagai bagian dari sistem pengendalian hasil keuangan.
Chapter
ini menggambarkan tipe-tipe yang berbeda dari sasaran-sasaran kinerja keuangan
yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dan kemudian mendiskusikan 3 isu yang
berhubungan dengan sasaran: (1) apakah seharusnya sebuah sasaran keuangan
perusahaan secara relatif harus ditetapkan? (2) apakah seharusnya proses
pengaturan sasaran keuangan menjadi
menonjol dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas? (3) bagaimana seharusnya
sasaran-sasaran keuangan menjadi menantang?
TIPE-TIPE DARI SASARAN-SASARAN KINERJA
KEUANGAN
Sasaran-sasaran kinerja keuangan dapat
dibedakan dalam sejumlah cara yaitu: (1) berdasarkan model, historis, atau
negosiasi, (2) internal atau eksternal, (3) tetap atau fleksibel.
- Target-target berdasarkan model vs historis vs negosiasi
Sasaran-sasaran
keuangan dapat diperoleh secara langsung dari sebuah model kuantitatif
sebagaimana kinerja seharusnya; mereka dapat berdasarkan kinerja historis; atau
mereka dapat diperoleh dari sebuah proses negosiasi antara bawahan dengan
atasan mereka. Sasaran-sasaran berdasarkan model menyediakan sebuah prediksi
mengenai kinerja yang seharusnya terjadi dalam periode pengukuran yang akan
datang. Sasaran-sasaran historis diperoleh secara langsung dari kinerja dalam
periode sebelumnya. Terakhir, beberapa sasaran kinerja dinegosiasikan antara atasan
dan bawahan. Negosiasi biasanya terjadi karena adanya asimetri informasi yang
signifikan antara atasan dan bawahan. Atasan secara umum lebih memiliki
pengetahuan mengenai pilihan organisasi dan ketidakleluasaan sumberdaya secara
keseluruhan. Bawahan secara umum lebih memiliki pengetahuan mengenai hubungan
antara input dan output, peluang, dan ketidakleluasaan pada tingkat
operasional.
- Sasaran-sasaran yang diperoleh secara internal vs eksternal
Sasaran-sasaran
juga dapat digambarkan dengan diperoleh secara internal maupun eksternal.
Beberapa model sasaran kinerja, seperti studi mengenai waktu dan gerakan,
secara total memfofukskan diri secara internal pada kemungkinan apa yang
dipertimbangkan dalam organisasi.
Dua tipe dari praktik
pengaturan sasaran yang berfokus secara eksternal yang menjadi lebih umum
digunakan belakangan ini yaitu target costing dan benchmarking. Dengan target
costing, sasaran-sasaran costnya menjadi bergerak sesuai dengan harga. Mereka
mengatur sehingga ketika produk atau jasa dijual maka perusahaan akan mendapat
profit margin sesuai dengan yang diinginkan. Perusahaan menggunakan ini untuk
memotivasi karyawan untuk berperilaku sesuai cara-cara yang dapat menguntungkan
perusahaan dalam pasar yang kompetitif.
Benchmarking adalah sebuah proses di mana
organisasi mempelajari praktik-praktik dan penerapan proses dan sistem yang
terbaik dari organisasi lain untuk mempertinggi kinerjanya sendiri. Benchmarking dapat melibatkan
perbandingan kinerja organisasi pada aspek-aspek kritis dari operasinya dengan
melawan yang terbaik dalam industri (pesaing-pesaing langsung) atau yang
terbaik dalam kelas (perusahaan mengenali kinerja yang bagus dari fungsi-fungsi
tertentu). Benchmarking juga dapat
digunakan sebagai standar kinerja untuk tujuan evaluasi kinerja relatif.
- Sasaran-sasaran tetap vs fleksibel
Cara
lain untuk membedakan sasaran adalah dengan membedakan apakah mereka tetap atau
fleksibel. Sasaran-sasaran tetap tidak berubah-ubah dalam periode waktu yang
diberikan, sementara sasaran-sasaran fleksibel berubah berdasarkan kondisi yang
dihadapi selama periode yang terefleksi, misalnya volume aktivitas, tingkat
suku bunga, atau tinkat pertukaran mata uang.
ISU-ISU UTAMA DARI SASARAN KINERJA
KEUANGAN
Pengaruh dari setiap hasil
sistem pengendalian dapat dirusakkan jika sasaran yang salah ditetapkan atau
jika sasaran tidak ditetapkan sebagaimana mestinya. Tiga dari kebanyakan
isu-isu sasaran kinerja keuangan didiskusikan pada sesi berikut ini.
- Apakah sebuah sasaran kinerja perusahaan seharusnya ditetapkan?
Beberapa
perusahaan mengembangkan sebuah sasaran target keuangan perusahaan yang tanpa
batas waktu dan jelas, seperti 15% tingkat pengembalian saham pada level
manajemen puncak, dan mengomunikasikan sasaran ini baik kepada karyawan, dan
pihak luar seperti investor. Penetapan sasaran-sasaran keuangan perusahaan yang
formal selama atau sebelum dimulainya proses perencanaan dan penganggaran
memiliki beberapa keuntungan. Sasaran-sasaran perusahaan menyediakan sebuah
kinerja benchmark yang mengingatkan manajer tingkat puncak apa yang diinginkan
oleh stakeholder (atau dalam situasi yang ekstrim apa yang dibutuhkan
perusahaan untuk bertahan). Mereka menyediakan sebuah sasaran untuk berjuang
dan mereka menyediakan sebuah standar yang berguna untuk menilai sukses atau
kemajuan dan untuk mempertinggi
interpretasi umpan balik mengenai kinerja aktual.
Perumusan
dan pengomunikasian tujuan perusahaan dapat mengakibatkan masalah. Jika tujuan
yang salah ditetapkan, manajer dapat membuat keputusan-keputusan yang keliru;
mereka mungkin mencari tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan pertumbuhannya.
Jika tujuan tidak ditetapkan pada tingkat yang benar – jika mereka terlalu
mudah atau sulit – mereka mungkin tidak secara optimal menantang; mereka
mungkin menuntun manajer mengambil risiko-risiko yang tidak perlu atau mereka
mungkin tidak menyediakan umpan balik yang cukup bagi manajer untuk mengambil
tindakan-tindakan yang sesuai.
- Bagaimana menantang seharusnya sasaran-sasaran kinerja keuangan?
Isu
utama sasaran kinerja keuangan yang lain ialah bagaimana sulit atau menantang
untuk dipertemukan dengan sasaran. Untuk tujuan perencanaan, sasaran anggaran
seharusnya seimbang dengan kinerja yang diharapkan. Untuk tujuan motivasi, sasaran
optimal biasanya cukup berbeda.
Komitmen
Manajer
Sasaran
anggaran yang terlalu dicapai meningkatkan komitmen para manajer untuk mencapai
sasaran tersebut. Kebanyakan manajer beroperasi dalam kondisi-kondisi yang
tidak pasti, kinerja mereka dipengaruhi oleh banyak keadaan-keadaan yang tidak
dapat diprediksi.
Perlindungan
terhadap proyek-proyek yang optimis
Sasaran anggaran yang terlalu
dapat dicapai melindungi perusahaan terhadap biaya-biaya dari pendapatan proyek
yang optimis. Langkah pertama dalam anggaran biasanya berupa prediksi persiapan
penjualan. Tingkat produksi atau jasa kemudian dicocokkan dengan tingkat
prediksi dari penjualan.
Pencapaian
Manager
Sasaran anggaran yang terlalu
dapat dicapai membuat kebanyakan manajer merasa seperti pemenang dalam pikiran
kebanyakan para manajer pencapaian anggaran mendefinisikan hubungan antara
keberhasilan dan kegagalan.
Mengurangi
biaya-biaya intervensi
Sasaran anggaran yang
terlalu dapat dicapai mengurangi biaya-biaya intervensi organisasional yang
dilakukan oleh para atasan. Kebanyakan perusahaan menggunakan filosofi
manajemen pengecualian.
Reduksi
dalam ”Gameplaying”
Pencapaian sasaran
anggaran yang terlalu dapat dicapai mengurangi risiko dari gameplaying.
- Berapa banyak pengaruh yang seharusnya dimiliki bawahan dalam mengatur sasaran keuangan mereka?
Isu
ketiga yang penting untuk dihadapkan dalam mendesain sebuah sistem pengendalian
hasil keuangan ketika sasaran-sasaran dinegosiasikan adalah tingkatan pada
bawahan yang mana yang seharusnya diijinkan untuk berpartisipasi dan
mempengaruhi proses pengaturan sasaran. Isu ini kadang-kadang tersusun
sebagaimana rencana dan anggaran seharusnya ditetapkan dalam sebuah gaya atas
ke bawah atau bawah ke atas.