Sistem perencanaan dan penganggaran
merupakan elemen penting biaya dari pengendalian hasil keuangan. Kedua sistem
ini, yang merupakan kombinasi dari arus informasi dan proses administrasi,
mengorganisasi dan mengkoordinasikan keputusan-keputusan dan aktivitas dari
karyawan-karyawan organisasi. Sistem perencanaan dan penganggaran hanya
menghasilkan satu output berwujud -rencana tertulis- yang mengkasifikasikan ke
mana organisasi akan dituju,
bagaimana caranya ke sana dan hasil apa yang diharapkan. Tetapi kebanyakan keuntungan organisasional
dari perencanaan dan penganggaran datang dari proses pengembangan perencanaan.
Proses tersebut memaksa orang untuk berpikir mengenai masa depan, menyediakan
ide-ide dan perencanaan-perencanaan mereka dengan hati-hati, untuk
mendiskusikan ide-ide dan perencanaan-perencanaan mereka dengan orang lain
dalam organisasi, dan untuk berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan yang akan
menjalankan kepentingan organisasi.
TUJUAN-TUJUAN SISTEM PERENCANAAN
DAN PENGANGGARAN
Ada
empat tujuan utama dari sistem perencanaan dan penganggaran:
Perencanaan
Perencanaan adalah
pembuatan keputusan lebih lanjut. Sistem ini berupa pengendalian tindakan yang
kuat yang memaksa manajer untuk berpikir ke depan dan membuat keputusan lebih
lanjut. Sistem ini memberikan manajer sebuah daftar tugas-tugas yang berorientasi
ke depan, menghubungkannya ke suatu deadline
(batas akhir) dan demikianlah manajer memikirkan masa depan. Dalam berpikir
ke depan, manajer harus mengerti lebih baik peluang dan ancaman pasar
perusahaan, kekuatan dan kelemahannya.
Koordinasi
Proses perencanaan dan
penganggaran memaksa terjadinya penyebaran informasi ke seluruh organisasi.
Proses ini melibatkan komunikasi atas ke bawah untuk tujuan dan prioritas
organisasi dan komunikasi bawah ke atas untuk peluang, kebutuhan sumber daya,
pembatasan, dan resiko.
Memfasilitasi Pengawasan Manajemen
Tingkat Atas
Pengawasan ini terjadi
dalam bentuk peninjauan tindakan pendahuluan seperti rencana dicermati,
didiskusikan dan disetujui sebelum tindakan tersebut diambil.
Motivasi
Perencanaan dan penganggaran
menjadi target yang mempengaruhi motivasi manajer karena target berhubungan
dengan evaluasi kinerja dan banyak penghargaan dan hukuman organisasi.
SILKUS
PERENCANAAN
1. Perencanaan
Strategis
Perencanaan
strategis, terkadang disebut rencana jangka panjang, termasuk yang berhubungan
dengan proses pemikiran secara luas mengenai misi organisasi, tujuan dan
cara-cara dimana misi dan objektif dapat dicapai sebaik mungkin, perencanaan
strategis menyangkut analisa masa lalu (menggunakan data yang dikenal dengan
kuantitas, biaya, dan pendapatan) dan prediksi masa depan.
2. Pemprograman
Pemprograman
menyangkut identifikasi program tindakan spesifik yang akan diimplementasikan
di beberapa tahun mendatang dan spesifikasi dari sumber daya yang digunakan.
Program harus menerjemahkan setiap strategis bisnis berorientasi ekternal ke
fokus internal, serangkaian koordinasi yang dikoordinasikan dengan baik yang
didesain untuk mengimplementasikan strategi dan pencapaian tujuan unit-unit
entitas.
3. Penganggaran
Penganggaran
menyangkut perencanaan keuangan jangka pendek. Penganggaran sangatlah penting
dalam menyediakan panduan pengambilam keputusan sehari-hari untuk manajer, jadi
hal ini mungkin bisa dikatakan bahwa tujuan utama siklus perencanan lainnya
(perencanaan strategis dan pemprograman) adalah hanya untuk mengembangkan
sebuah “smart budget” (anggaran pintar).
PERAMALAN
MASA DEPAN DAN KETIDAKPASTIAN PERENCANAAN
Perencanaan
biasanya mulai dengan peramalan atau setidaknya suatu asumsi mengenai masa
depan. Jika peramalan lebih akurat, rencana dikembangkan dari peramalan
tersebut akan lebih kuat dan lebih mudah untuk dilasanakan. Dengan peramalan
akurat, kebutuhan akan pengaturan rencana yang dibuat akan mungkin kecil dan
evaluasi kinerja yang menggunakan rencana sebagai standar kinerja akan mempunyai
tingkat kerumitan yang lebih rendah.
PROSES
PENINJAUAN KINERJA
Peninjauan
yang membandingkan kinerja sebenarnya dengan rencana dan penganggaran merupakan
elemen dari sistem perencanaan dan penganggaran yang penting. Peninjauan ini
lebih penting untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan sistem.
VARIASI
DALAM PRAKTEK
Cara-cara
di dalam sistem perencanaan dan penganggaran digunakan merefleksikan hasil dari
ratusan desain manajemen dan emplementasi keputusan. Tidak ada sistem yang
superior, jadi tidaklah mengejutkan jika sistem perusahaan berbeda satu sama
lain. Berikut ini variasi sistem perencanaan dan penganggaran yang utama yang
merupakan variable keputusan, praktek-praktek perusahaan (dimana survei data
tersedia) dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pilihan manajer:
1. Horizon
Perencanaan
Horizon perencanaan
merefleksikan untuk perancangan formal dipersiapkan. Kebanyakan horizon
perencanaan perusahaan singkat sebagai berikut: 1 tahun atau kurang (34%); 2-3
tahun (20%); 4-5 tahun (38%); lebih dari 5 tahun (7%)
2. Isi
Dari Rencana
Sistem perncanaan dan
penganggaran perusahaan dapat berbeda secara signifikan di isinya dan tipe
informasi (kuantitatif lawan kualitatif) yang dipertimbangkan. Biasanya
informasi yang terdapat dalam anggaran lebih detail daripada yang ditunjukkan
dalam perencanaan strategi.
3. Jangka
Waktu Proses Perencanaan
Proses perencanaan
perusahaan berbeda baik jangka waktu dan waktu yang digunakan setiap siklus.
Survei praktek menunjukkan hampir setengah perusahaan mulai proses perencanaan
jangka panjang mereka 5-7 bulan, sebelum akhir tahun fiskal, walaupun rentang
waktunya sangat besar: dari 2- 18 bulan sebelum akhir tahun.
4. Pembaharuan
Rencana
Survei praktek
menunjukkan sebagian besar perusahaan (84%) memperbaharui rencana jangka panjang
mereka pertahun, yang lainnya memperbaharui setiap 3 tahun (4%), setiap 5 tahun
(2%), atau berdasarkan kebutuhan (11%).
5. Penyediaan
Pedoman
Perencanaan
Jumlah penyediaan
pemanduan perencanaan untuk manajer tingkat bawah merupakan isu desain lain
yang penting. Pemaduan dapat tersedia melalui perencanaan manual seperti
serangkaian memo. Survei praktek menunjukkan 64% responden perusahaan
menggunakan anggaran manual, 36% tidak.
6. Peranan
Perencana dan Pengendalian
Perencana
dapat digunakan
baik sebagai analisis atau coordinator dan peranannya dapat diperluas atau
dibatasi atau kuat atau lemah. Peranan pengendali baik pada tingkat korporat
dan bisnis dapat bervariasi. Pengukuran pengendali dapat berharga dalam
mempersiapkan rencana yang dianalisa dengan baik.
KRITIK TERHADAP PROSES-PROSES
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Kritik-kritik mengklaim
bahwa proses-proses perencanaan dan penganggaran perusahaan:
- Penuh dengan politik dan gameplaying
- Menghasilkan hanya pemikiran incremental, modifikasi kecil pada perencanaan dan anggaran yang disiapkan dalam periode-periode terdahulu, dan tidak peka terhadap perubahan dalam pergerakan ekonomi yang cepat hari-hari ini
- Memusatkan kekuatan dalam organisasi dan inisiatif yang sempit
- Fokus pada pengurangan biaya, dibanding pada penciptaan nilai
- Memisahkan perencanaan (para pemikir) dari pelaksanaan (para pelaku)
- Menyebabkan terlalu banyak biaya untuk keuntungan yang terlalu sedikit
No comments:
Post a Comment