Pages

Thursday, March 8, 2012

LINGKUP DAN KLASIFIKASI PENELITIAN AKUNTANSI bagian 1

PERKEMBANGAN  PENELITIAN AKUNTANSI

Perkembangan praktik akuntansi mulai mengalami kemajuan yang besar sejak era Luca Pacioli, yaitu sejak digunakannya sistem double entry. Namun sayangnya kemajuan praktik akuntansi tersebut tidak dibarengi dengan kemajuan riset akuntansi. Riset akuntansi baru mulai banyak dilakukan sejak awal abad ke-20. Pada tahap awal perkembangannya, penelitian akuntansi diwarnai oleh pendekatan normatif. Penelitian-penelitian yang dilakukan terutama ditujukan untuk mengembangkan postulat akuntansi. Penulisan teori akuntansi normatif tersebut belum menggunakan pendekatan investigasi fomal.
Perkembangan penelitian akuntansi normatif kemudian mengalami sedikit kemajuan dengan mulai digunakannya investigasi yang terstruktur dalam bentuk pendekatan deduktif. Penelitian akuntansi yang mengarah pada pembentukan teori akuntansi normative dengan pendekatan deduktif terus bertahan hingga tahun 1960an. Kemudian Watt dan Zimmerman tahun 1978 mengembangkan riset akuntansi yang mengarah pada pembangunan teori akuntansi positif (deskriptif) yang investigasinya menggunakan pendekatan induktif. Sumbangan besar Watt dan Zimmerman dalam mengembangkan teori akuntansi positif adalah dengan diterbitkannya buku mereka yang monumental yaitu Positive Accounting Theory.
Hingga saat ini pandangan teori akuntansi positif masih dianggap sebagai mainstream penelitian akuntansi. Fokus riset akuntansi positif tidak lagi pada pembentukan postulat, akan tetapi pengaruh informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan. Implikasi penting dari perkembangan teori akuntansi positif adalah pesatnya penelitian dalam bidang pasar modal, berkembangnya riset-riset keperilakuan dalam akuntansi, riset akuntansi sumber daya manusia, dan riset akuntansi sosial. Peran organisasi profesi dan pasar modal sangat signifikan dalam memajukan riset-riset akuntansi positif. Perkembangan riset akuntansi keperilakuan misalnya didorong oleh American Accounting Association dengan dibuatnya divisi khusus yaitu Accounting, Behavior and Organizations yang menerbitkan jurnal Behavioral Research In Accounting. Sementara itu untuk mewadahi riset akuntansi sosial, di Inggris diterbitkan jurnal Accounting, Organizations and Society.


KLASIFIKASI DAN LINGKUP PENELITIAN AKUNTANSI

Penelitian  adalah proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perbedaan utama antara penelitian bisnis dengan penelitian yang lain terletak pada jenis dan sifat fakta yang diuji. Fakta dalam penelitian bisnis berkaitan dengan manusia merupakan makhluk hidup yang paling kompleks diantara makluk hidup yang lain.
Penelitian akuntansi adalah bagian dari penelitian bisnis yang mengalami perkembangan yang pesat sejalan dengan lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menyebabkan lingkungan bisnis yang tidak menentu. Para manajer yang secara kolektif disebut manajemen  memerlukan informasi yang valid dan handal untuk mendukung pembuatan keputusan. Informasi diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian. Kebutuhan informasi yang valid dan handal sebagai dasar untuk pembuatan keputusan manajemen, mendorong perkembangan dan kebutuhan penelitian bisnis, termasuk diantaranya adalah penelitian manajemen dan akuntansi. 
Penempatan akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi bahwa teori akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai (value judgment) dan bersifat deskriptif. Atas dasar argumumen ini, subjek/fenomena bahasan di tingkat akademik cenderung bergeser dan apa dan bagaimana suatu kejadian/transaksi harus dicatat/dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial tertentu (teori normatif) ke apa yang nyatanya dilakukan para pelaku ekonomi (termasuk akuntan) dan mengapa mereka berbuat demikian (teori positif atau deskriptif).
Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya penelitian di bidang akuntansi yang topiknya tidak berkaitan langsung dengan praktik atau standar akuntansi yang nyatanya dipraktekkan. Di sini teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi menjadi sejajar dengan pengetahuan ilmiah yang lain (misalnya ilmu alam). Teori akuntansi di sini akan berisi hipotesis-hipotesis (baik secara empiris telah teruji maupun belum) tentang variabel-variabel yang berkaitan dengan pelaku ekonomi (termasuk manajer dan akuntan) dan pelaku pasar modal yang diteorikan. Kecenderungan senacam ini makin menjaukan dunia praktek dengan pendidikan karena peneliti di bidang akuntansi tidak berniat lagi untuk membahas masalah bagaimana memperlakukan suatu transaksi dan mengapa demikian. Sementara itu, praktisi selalu dihadapkan pada masalah aktual yang memerlukan keputusan mendesak sehingga praktisi tidak sempat lagi untuk memikirkan teori di balik keputusannya. Kadangkala, keputusan lebih banyak didasarkan pada kepraktisan dan manfaat jangka pendek.
Gambar 2.1. Tiga Aspek Pengembangan Akuntansi
Kinney  menggambarkan tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi yaitu riset (research), pengajaran/pendidikan (teaching), dan praktek (practice). Hubungan tersebut digambarkan dalam gambar 2.1.

Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi yang baik antara ke tiga aspek di atas. Aliran yang berlawanan dengan jarum jam (aliran luar) menunjukkan konstribusi penelitian terhadap pengajaran/pendidikan yang pada gilirannya pengajaran menambah pengetahuan profesional untuk meningkatkan kualitas praktek. Aliran panah searah jarum jam (aliran dalam) menunjukkan kemampuan pengajaran untuk mengevaluasi apa yang nyatanya dipraktekkan dan apa yang secara normatif atau ideal harus dipraktekkan sehingga timbul gagasan-gagasan baru untuk pengembangan praktik. Gagasan-gagasan baru ini harus merupakan bahan penelitian dan pembahasan di tingkat akademik sehingga dihasilkan praktik-praktik alternatif yang dapat menjadi solusi bila ditemukan masalah dalam praktik atau bila solusi tersebut lebih baik daripada apa yang nyatanya dipraktikkan. Jadi penelitian merupakan bagian penting dalam pengejaran akuntansi. Walapun demikian, penelitian tersebut hendaknya diartikan secara luas tidak hanya mencakup penelitian empiris (positif) tetapi juga meliputi penelitian analitis dalam bentuk artikel atau makalah (normatif).



KLASIFIKASI PENELITIAN AKUNTANSI

Suatu kegiatan penelitian dalam praktiknya kemungkinan merupakan penelitian yang mencakup multi disiplin ilmu dan merupakan kombinasi penerapan dari beberapa metode penelitian. Adanya berbagai sudut pandang dan pendekatan yang digunakan sebagai dasar pengklasifikasian penelitian kemungkinan dapat menyebabkan rancu dan tumpang tindih dalam mengidentifikasi tipe penelitian. Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai sudut pandang, diantaranya berdasarkan (1) tujuan peneliatian, (2) karakteristik masalah, (3) jenis data. Pengetahuan mengenai klasifikasi diperlukan untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing metode penelitian. Dalam praktik penelitian dapat dilakukan secara multi disiplin dan merupakan kombinasi dari beberapa metode penelitian.  

Berdasarkan Tujuan Penelitian

                        Tujuan penelitian seperti yang telah dibahas dimuka, meliputi : pengembangan teori dan pemecahan masalah. Berdasarkan kedua tujuan tersebut, penelitian dapat diklasifikasikan sebagai
1.    Penelitian dasar : yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teori. Penelitian ini lebih lanjut diklasifikasikan menjadi : (1) penelitian deduktif yang mempunyai tujuan untuk menguji konstruk teori, dan (2) penelitian induktif yang mempunyai tujuan untuk menyusun konstruksi teori. 
2.    Penelitian terapan : yaitu penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah.
Penelitian ini selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi: (1) penelitian evaluasi, untuk menilai efektivitas suatu tindakan, kegiatan atau program, (2) penelitian dan pengembangan, untuk mengembangkan produk baru atau proses menghasilkan produk, (3) penelitian aksi, untuk mengembangkan keterampilan dan pendekatan baru serta memecahkan suatu masalah.   


Penelitian Dasar

Merupakan tipe penelitian yang berkaitan juga dengan pemecahan persoalan, tetapi dalam pengertian yang berbeda, yaitu berupa persoalan yang bersifat teoritis dan tidak mempunyai pengaruh secara langsung dengan penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. Tujuan penelitian dasar adalah pengembangan dan evaluasi terhadap konsep-konsep teoritis
Penelitian Deduktif. Merupakan tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji (testing) hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu. Tipe penelitian ini menggunakan hipotesis apriori (berdasarkan teori, bukan fakta) sebagai pedoman atau arah untuk memilih, mengumpulkan atau menganalisis data. 
Penelitian Induktif. Merupakan tipe penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta (fact finding). Tipe penelitian ini menekankan pada kebenaran dan realitas fakta untuk menghindari adanya teori-teori atau opini-opini yang membingungkan. 

Penelitian Terapan

Merupakan tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis. Penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan spesifik dalam rangka penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. 
Penelitian Evaluasi. Tipe peneltian yang digunakan untuk mendukung pemilihan terhadap beberapa alternatif tindakan dalam pembuatan keputusan bisnis. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap efektivitas suatu tindakan kegiatan, atau program. 
Penelitian dan Pengembangan. Penelitian yang dimaksud untuk mengembangkan produk baru atau pengembangan proses untuk menghasilkan produk. 
Penelitian Aksi. Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan memecahkan masalah tertentu. Masalah yang diteliti umumnya merupakan masalah praktis dan relevan dengan kondisi aktual lingkungan kerja.  Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.



Berdasarkan Karakteristik Masalah

      Berdasarkan karakteristik masalah yang di teliti, penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam:  (1) penelitian historis, (2) penelitian deskriptif, (3) penelitian studi kasus atau lapangan, (4) peneltian korelasional, (5) penelitian kausal komparatif, (6) penelitian eksperimen.
           

            Penelitian Historis

Penelitian Historis (Historic Research), merupakan penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena masa lalu (historis). Tujuan penelitian historis adalah melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara sistematis, obyektif dan akurat untuk menjelaskan fenomena masa sekarang atau mengantisipasi fenomena masa yang akan datang. Sumber daya penelitian historis terdiri atas sumber primer, yaitu sumber yang berasal dari pengamatan langsung penelitian terhadap kejadian yang tercatat dalam sumber sekunder berupa sumber yang berasal dari pengamatan orang lain.

            Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif (Descritive Research), merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian ini untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.

            Studi Kasus dan Lapangan

Studi Kasus dan Lapangan (Case and Field Study), merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Subyek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok, lembaga atau komunitas tertentu. Tujuan studi kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu.

            Penelitian Korelasional

Penelitian Korelasional (Correlatinal Research), merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan atau tidaknya korelasi antar variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel.
   
            Penelitian Kausal Komparatif

Penelitian Kausal Komparatif (Causal-Comparative Research), merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antar dua variabel atau lebih. 




            Penelitian Eksperimen

Penelitian Eksperimen (Experimental Research), merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah yang sama dengan penelitian kausal komparatif, yaitu mengenai sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.

Berdasarkan Jenis Data

      Berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam: (1) penelitian opini, (2) penelitian empiris, (3) penelitian arsip.
           
            Penelitian Opini

Penelitian Opini (Opinion Research), merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang (responden). Data yang diteliti dapat berupa pendapat responden secara individual atau secara kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pandangan, persepsi, atau penelitian responden terhadap masalah tertentu yang berupa tanggapan responden terhadap diri responden atau kondisi lingkungan dan perubahannya. Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual). Terdapat banyak ragam metode/teknik yang dapat dipakai untuk penelitian opini perorangan, salah satunya yang populer dan formal adalah: metode penelitian survei (survey research)1. Selain itu, penjaringan persepsi perorangan yang informal dapat dilakukan dengan teknik wawancara. Untuk mengumpulkan opini kelompok, secara formal, dapat dipakai metode Delphi. Metode ini dilakukan terhadap kelompok pakar, untuk mengembangkan konsensus—atau tidak adanya konsensus—dengan menghindari pengaruh opini antar pakar2. Teknik informal untuk menggali opini kelompok dapat dilakukan antara lain dengan curah gagas (brainstorming)3. Cara ini dilakukan dengan (a) menfokuskan pada satu masalah yang jelas, (b) terima semua ide, tanpa disangkal, tanpa melihat layak atau tidak, dan (c) katagorikan ide-ide tersebut.
            Penelitian Empiris 

Penelitian Empiris (Empirical Research), merupakan penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian ini memerlukan kehadiran peneliti untuk melakukan observasi terhadap fakta atau segala sesuatu yang dialami tanpa perantara orang lain. Empiris terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri oleh peneliti.


            Penelitian Arsip 

Penelitian Arsip (Archival Research), merupakan penelitian terhadap fakta yang tertulis (dokumen) atau berupa arsip data. Dokumen atau arsip yang diteliti berdasarkan sumbernya dapat berasal dari data internal, yaitu : dokumen, arsip dan catatan orsinil yang diperoleh dari suatu organisasi atau berasal dari data internal. “Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3) fisik. Dua tipe yang pertama berkaitan dengan arsip tertulis, tape, dan bentuk -bentuk lain dokumentasi. Arsip primer adalah rekaman fakta langsung oleh perekamnya (misal: data perkantoran), sedangkan arsip sekunder merupakan hasil rekaman orang/pihak lain. Tipe ketiga, yaitu arsip fisik, dapat berupa batu candi, jejak kaki, dan sebagainya. Teknik informal dalam penelitian ini berupa antara lain: scanning dan observasi.
Teknik formal untuk arsip tertulis primer dapat dilakukan dengan metode analisis isi (content analysis). Terhadap arsip sekunder dapat dilakukan teknik sampling, sedangkan terhadap arsip fisik dapat dilakukan antara lain dengan pengukuran erosi dan akresi (untuk penelitian arkeologi).


Tipe-Tipe Penelitian Kualitatif

      Metode yang digunakan dalam seleksi, koleksi dan analisis data yang tercakup dalam proses pengujian data dipengaruhi oleh paradigma penelitian. Berdasarkan paradigma penelitian kualitatif ada beberapa tipe penelitian yang diklasifikasikan berdasarkan metode pengumpulan dan analisa data, teknik penulisan laporan, atau berdasarkan desain penelitian yang meliputi keseluruhan tahap dalam proses penelitian, beberapa diantaranya adalah : human ethology, ecological, pshychology, holistic ethnography, cognitive anthropology, ethnography of communication, dan symbolic interactionism. Penelitian kualitatif dapat pula diklasifikasikan ke dalam beberapa pendekatan dan perspektif, antara lain: pendekatan interpretif (interpretif approach), pendekatan artistik (artistik approach), pendekatan sistematik (systematic approach), perspektif antropologis (anthropologicalperpectives), perspektif  sosiologis (sociological perspectives), perspektif biologis (biological perspectives), studi kognitif (cognitive stUdy), dan penelitian historis (historical research)



No comments:

Post a Comment