Pages

Friday, August 26, 2011

INVESTASI


Investasi Dalam Sekuritas Hutang
Sekuritas hutang adalah instrumen yang menunjukkan hubungan kreditor dengan perusahaan, yang meliputi: sekuritas pemerintah, sekuritas pemerintah daerah, obligasi perusahaan, hutang konvertibel, kertas komersial, dan semua instrumen sekuritas hutang. Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan dalam 3 kategori:
1.      Sekuritas Yang Dimiliki Sampai Jatuh Tempo
Sekuritas hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo jika entitas yang melaporkan mempunyai niat positif dan kemampuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo.
Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan sekuritas hutang sebagai sekuritas dimiliki sampai jatuh tempo jika berniat untuk memiliki sekuritas tersebut selama periode waktu tidak terbatas dan jika perusahaan mengantisipasi bahwa penjualan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan suku bunga, risiko mata uang asing, kebutuhan likuiditas, atau alasan manajemen aktiva-kewajiban lainnya.
Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo dipertanggungjawabkan sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajar karena tidak relevan untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas ini disebabkan niat untuk memiliki sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo dan tidak mempunyai rencana menjualnya. Oleh sebab itu, sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba atau modal yang dilaporkan sama seperti sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.
2.      Sekuritas Yang Tersedia Untuk Dijual
Investasi dalam sekuritas hutang yang termasuk dalam kategori tersedia untuk dijual dilaporkan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan perubahan nilai wajar sekuritas dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi, tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu dijual.
            Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang tersedia untuk dijual kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus dibuat ayat jurnal untuk mengamortisasi diskonto atau premi pada tanggal penjualan dan menghapus biaya yang diamortisasi atas obligasi yang dijual dari akun sekuritas yang tersedia untuk dijual.
3.      Sekuritas Perdagangan
Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu yang singkat dan digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini kurang dari 3 bulan dan mungkin sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih, dimana setiap diskonto atau premi tidak diamortisasi. Keuntungan atau kerugian kepemilikan adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode lainnya, tidak termasuk pendapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum diterima, sehingga FASB memutuskan untuk menyesuaikan sekuritas perdagangan ke nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan dan perubahan nilai juga dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih bukan laba komprehensif lainnya.
Investasi Dalam Sekuritas Ekuitas
            Sekuritas ekuitas sebagai sekuritas yang menunjukkan bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen, atau modal saham lainnya dan mencakup hak untuk memperoleh atau melepaskan bagian kepemilikan dengan harga yang sudah disepakati atau ditentukan seperti: warran, hak, serta opsi beli atau opsi jual. Sekuritas hutang konvertibel dan saham preferen yang dapat ditebus tidak diperlakukan sebagai sekuritas ekuitas.
            Pada saat sekuritas ekuitas dibeli, harga pokok mencakup harga beli sekuritas ditambah komisi pialang dan ongkos lainnya yang berkaitan dengan pembelian. Penentuan perlakuan akuntansi untuk investasi sesudah akuisisi yaitu sampai dimana satu perusahaan (investor) memperoleh bagian atas saham biasa perusahaan lain (investee), sehingga dapat diklasifikasikan menurut presentase saham dengan hak suara investee yang dimiliki investor:

1)      Kepemilikan Kurang Dari 20% (Metode Nilai Wajar)
Investor mempunyai hak pasif atau tidak mempunyai pengaruh terhadap investee. Jika harga pasar tersedia, maka investasi dinilai dan dilaporkan setelah akuisisi dengan menggunakan metode nilai wajar, dimana metode ini mengharuskan untuk mengklasifikasikan sekuritas menjadi sekuritas tersedia untuk dijual dan sekuritas perdagangan sedangkan sekuritas ekuitas tidak memiliki tanggal jatuh tempo maka tidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo.
a)      Sekuritas yang tersedia untuk dijual
Sekuritas ini pada saat diperoleh dicatat pada biaya atau harga pokoknya. Jika investor memiliki kurang dari 20% saham biasa perusahaan lain, maka dianggap investor memiliki pengaruh relative kecil terhadap investee, akibatnya laba bersih yang dihasilkan investee tidak dianggap sebagai dasar tepat untuk mengakui laba dari investasi oleh investor.
b)      Sekuritas perdagangan
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Jadi akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi di debet dan laba di kredit.
2)      Kepemilikan Antara 20% Dan 50% (Metode Ekuitas)
Investor mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata antara investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang diperoleh kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan perubahan aktiva bersih investee, yaitu jumlah tercatat investasi secara periodik ditambah (dikurangi) dengan bagian proporsional investor atas laba (rugi) investee dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari investee. Jadi metode ekuitas mengakui bahwa laba (rugi) investee akan menambah (mengurangi) aktiva bersih investee. 
3)      Kepemilikan Lebih Dari 50% (Laporan Konsolidasi)
Investor mempunyai hak mengendalikan. Perusahaan investor disebut perusahaan induk dan perusahaan investee disebut perusahaan anak. Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu investasi, maka dibuat laporan keuangan konsolidasi, bukan laporan keuangan terpisah. Laporan keuangan konsolidasi mengabaikan perbedaan antara entitas legal yang terpisah dan memperlakukan perusahaan induk dan anak sebagai satu entitas ekonomi. Umumnya investasi dalam anak perusahaan diperhitungkan dalam pembukuan induk dengan metode ekuitas.
Masalah Pelaporan Lainnya
Terdapat berbagai masalah dalam akuntansi untuk investasi dalam sekuritas hutang dan ekuitas, yaitu:
¨      Penyajian investasi dalam laporan keuangan, perusahaan mempunyai opsi untuk menampilkan komponen-komponen laba komprehensif lainnya:
a.       Dalam laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan
b.      Dalam laporan laba komprehensif yang terpisah dimulai dengan laba bersih
c.       Dalam laporan ekuitas pemegang saham
¨      Penurunan nilai, setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah investasi itu mengalami penurunan nilai yang bersifat tidak temporer. Kepailitan atau krisis likuiditas signifikan yang dialami investee adalah situasi yang menunjukkan hilangnya nilai itu bagi investor mungkin bersifat permanen. Jika penurunan dianggap tidak temporer, maka dasar biaya setiap sekuritas diturunkan sampai ke dasar biaya yang baru.
¨      Transfer di antara kategori, diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jika investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk dijual, maka investasi baru dicatat pada nilai wajarnya.
¨      Kontroversi nilai wajar, hal-hal ini mengenai:
a.       Pengukuran berdasarkan niat
b.      Perdagangan keuntungan
c.       Kewajiban tidak dinilai secara wajar
d.      Subjektivitas nilai wajar

No comments:

Post a Comment